HMS Minta Pemerintah Hentikan Narasi yang Ciptakan Kepanikan di Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho meminta pemerintah menghentikan narasi-narasi yang menciptakan kecemasan atau kepanikan baru di masyarakat di tengah upaya memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia.
“Saya kira, setop narasi-narasi yang membuat masyarakat bingung. Bangun optimistis rakyat agar bersama-sama melawan virus mematikan ini,” ujar Hardjuno di sela-sela Bakti Sosial (Baksos) di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (4/5).
Hardjuno menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2020 di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/4) lalu.
Dalam Musrenbangas yang biasa digelar secara langsung dan terbuka kepada publik ini, Jokowi mengatakan belum ada kepastian COVID-19 ini akan berakhir.
Bakti Sosial
Saat bakti sosial, Hardjuno di sela-sela Bakti Sosial (Baksos) di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (4/5), tampak hadir antara lain Ketua Dewan Pembina HMS, Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal, politikus senior Lily Wahid, Dosen Universitas Bung Karno (UBK), Aminudin serta Ketua Tim Advokasi Kesehatan HMS Center, D'Hiru.
Kegiatan Baksos HMS Center ini digelar di beberapa titik di wilayah Jakarta Pusat, yaitu Wilayah Pasar Kembang Cikini, Johar Baru, Cempaka Putih, Salemba dan Rawasari.
Dalam Baksos ini, HMS Center membagikan 2.500 paket Jamu Herbal Kenkona kepada warga yang terdampak Covid-19.
Hardjuno kembali mengingatkan pemerintah agar tidak menebarkan ketakutan kepada masyarakat. Sebab, narasi yang bernada confuse seperti 'teror' baru bagi rakyat.
- Pemerintah dan Swasta Harus Pererat Kerja Sama untuk Capai Target SDGs 2030
- Solidaritas Buruh Harapkan Prabowo Bentuk Tim Transisi
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru
- PGRI & Education International Desak Pemerintah Mengalokasikan Anggaran Pendidikan 20 Persen
- Pemerintah Siap Blokir Gim yang Mengandung Kekerasan
- Said Abdullah Minta Pemerintah Mewaspadai Dampak Perang Israel dengan Iran