HNW Dukung Pemberdayaan Perempuan

Oleh karena itu, HNW menyampaikan pentingnya penguatan peran dan kedudukan kaum perempuan di tengah umat Islam.
Termasuk di antaranya di Afghanistan yang baru-baru ini mengalami peralihan kekuasaan oleh gerakan Taliban.
Dia menjelaskan awalnya Jubir Taliban menyampaikan janji untuk tidak mengulangi masa lalu mereka yang dipermasalahkan masyarkat internasional.
Mereka menjanjikan kebijakan baru yang lebih konstruktif, sesuai dengan Islam dan diterima masyarakat Internasional.
Akan tetapi, pemerintahan yang inklusif melibatkan berbagai pihak, termasuk dalam hal penghormatan dan pemenuhan hak-hak asasi Perempuan.
"Sehingga para mahasiswi ada yang melakukan demonstrasi mendukung Taliban. Namun susunan pemerintahan sementara yang diumumkan Taliban, bukan hanya tidak melibatkan perempuan, tetapi juga menghapus/tidak memuat pos kementerian khusus urusan kaum perempuan yang tadinya sudah ada,” ungkap HNW.
Sikap semacam itu menurut HNW menimbulkan kritik dan keprihatinan.
Karena itu Taliban perlu segera memenuhi janji-janji yang sudah mereka publikasikan, dan dibahas bersama OKI, kesepakatan Doha, termasuk mempertimbangkan masukan dari MenLu RI, baik yang terkait kebijakan dan rekonsiliasi nasional.
Wakil Ketua MPR RI HNW mendukung agar Ibu bangsa, tokoh perempuan termasuk ulama perempuan memperoleh anugerah yang serupa sebagai pahlawan nasional.
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy