HNW: Ideologi Pancasila Sudah Teruji Mampu Menghadapi Tantangan Zaman

HNW: Ideologi Pancasila Sudah Teruji Mampu Menghadapi Tantangan Zaman
Wakil Ketua MPR RI Dr. HM. Hidayat Nur Wahid, MA hadir secara daring pada acara Temu Tokoh Nasional / Kebangsaan, kerja sama MPR dengan Garuda Keadilan Provinsi Lampung. Foto: Humas MPR RI.

Bahkan ketika Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya meninggal dunia, Pancasila tetap tegak berdiri dan tidak ada penolakan dari masyarakat mana pun.

Berbeda dengan Yugoslavia, negara di Kawasan Balkan yang didirikan Josip Bros Tito, itu akhirnya terpecah setelah pendirinya mangkat.

Yugoslavia terbagi menjadi negara-negara kecil sesuai etnis dan suku bangsa yang hidup di daerah tersebut.

Beberapa negara muncul sebagai pengganti Yugoslavia. Antara lain, Serbia, Kroasia, Slovenia dan Bosnia Herzegovina.

Kemudin Uni Soviet, negara yang sudah tidak ada  dalam peta dunia, itu mengalami perpecahan setelah pemerintah berkuasa memaksakan Kebijakan Glasnost (keterbukaan) dan Perestroika (restrukturisasi).

Kebijakan tersebut dipaksakan oleh penguasa dan hendak menggantikan ideologi komunis yang sudah lama hidup di tengah masyarakat Uni Soviet.

"Sejarah Yugoslavia dan Uni Soviet bisa menjadi pelajaran bagi Indonesia dalam mengelola bangsa dan negara," kata HNW.

Menurut HNW, selain menerima dan mensyukuri dasar serta Ideologi Pancasila, generasi muda juga harus mendukung pilihan terhadap bentuk negara kesatuan, dalam bingkai NKRI.

Indonesia mesti bersyukur memiliki Pancasila yang menyatukan bangsa. Nilai-nilai Pancasila digali dari dalam perut bumi Indonesia sendiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News