HNW: Kartini Memiliki Guru yang Sama dengan Pendiri NU dan Muhammadiyah

Selain Hidayat, acara tersebut juga menghadirkan narasumber anggota MPR RI Fraksi PKS H Akhmad Syaikhu.
Lebih lanjut Hidayat menuturkan setelah RA Kartini, tepatnya pada saat persiapan kemerdekaan, bangsa Indonesia juga mengenal sosok perempuan muslimah yang ikut berperan menata tanah air.
Menurut Hidayat, perempuan muslimah itu adalah Maria Ulfah, sarjana hukum perempuan pertama yang juga anggota ormas keagamaan Mathlaul Anwar dan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK).
"Dia berjasa memasukkan pemikiran tentang hak asasi manusia dalam UUD 1945," jelasnya.
Menurut Hidayat, awalnya usul itu sempat ditolak oleh Bung Karno dan menjadi polemik hingga menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan anggota BPUPK.
"Namun, akhirnya disetujui karena didukung oleh sebagian besar anggota BPUPK," kata Hidayat.
Kisah Kartini dan Maria Ulfah, kata Hidayat, memperlihatkan bahwa kaum muslimah juga mampu berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, kaum muslimah bisa berdarma bakti, asal mau belajar dan memiliki tekad menghadirkan Indonesia yang lebih baik.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW mengatakan bahwa RA Kartini dengan KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari, berasal dari satu guru yang sama, yakni Kiai Sholeh Darat.
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..