Holywings

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Holywings
Holywings. Foto/ilustrasi: Dedi Yondra/JPNN.com

Polisi bertindak dengan menangkap lima orang penyelenggara acara sebagai tersangka. 

Pemerintah DKI bertindak cepat dengan mencabut izin operasional spa itu. Seorang anggota DPRD DKI menengarai prostitusi terselubung di Jakarta menjadi fenomena gunung es yang tidak mudah diatasi. 

Acara-acara semacam Bungkus Night banyak bermunculan di berbagai tempat hiburan malam dengan berbagai format yang berbeda.

Ketika kasus rendang babi menjadi heboh ada yang membela dengan menganggapnya sebagai strategi marketing. 

Ada yang menganggapnya sebagai kreatifitas karena rendang tidak bisa diasosiasikan dengan agama dan tradisi tertentu secara eksklusif. 

Gus Miftah, seorang pendakwah dari Jogja mengajukan pertanyaan bernada sarkastis, ‘’sejak kapan rendang punya agama’’.

Pertanyaan yang semula dimaksudkan sekadar slengekan memantik reaksi serius dari Ustaz Adi Hidayat (UAH) yang menyebut bahwa rendang punya agama sejak batik, angklung, dan reog punya kewarganegaraan. 

UAH menganggap rendang sebagai bagian dari budaya yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat etis Minangkabau yang muslim. 

Apa yang dilakukan Holywings tidak sensitif dan kebablasan. Mengaitkan nama Nabi Muhammad dan Maria dengan promo alkohol akan sangat mudah memantik protes besar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News