Homestay Desa Wisata Pentingsari Segera Berstandar Dunia

“Jadi, penilaian tidak hanya fisiknya, tetapi juga pelayanannya. Bagaimana pengelola menghadapi tamu atau pemesan juga termasuk yang dinilai,” terang Doto.
Di sisi lain, Kepala BCA Kantor Cabang Utama (KCU) Jogjakarta Saswito Tjoe mengatakan, workshop tersebut dilakukan melalui corporate social responsibility (CSR) bagi desa binaan.
Workshop bertujuan memfasilitasi pembinaan dan pemberdayaan komunitas lokal, khususnya pengelola homestay Desa Wisata Pentingsari.
“Kami ingin pembinaan ini menjadi pedoman dalam menghadirkan pelayanan yang unggul kepada wisatawan,” kata Saswito.
Menurut Saswito, homestay harus dikelola secara profesional karena Jogjakarta merupakan destinasi favorit wisatawan domestik dan mancanegara.
“Kunjungan wisata ke sini juga cukup banyak. Terbukti, pendapatan atau omzetnya tembus hingga Rp 2 miliar per tahunnya,” ujar Saswito.
Sementara itu, Executive Vice President BCA Inge Setiawati mengatakan, pengelola homestay harus memberi layanan ekstramaksimal agar tamu bersedia menjadi repeater.
“Fasilitas penunjang juga harus dibenahi agar keunggulan wisata alamnya sejalan dengan kelebihan layanan dari masyarakat. Dukungan ini juga agar pendapatan masyarakat bisa bertambah," kata Inge.
- Homestay Kampung Nelayan Sarang Tiung Diresmikan, Ini Keunggulannya
- Wartawan Gadungan Peras Warga, Minta Uang Rp 300 Juta, Begini Modusnya
- JSD 2025 Hadirkan Sneaker Culture dan Gaya Hidup Urban dalam Sole of The Game
- AIA & BCA Luncurkan Proteksi Jiwa Maksima, Hadirkan Uang Pertanggungan Hingga 315%
- Jubir Kementrans: Calon Transmigran Gunungkidul Sudah Diberangkatkan ke Sumbar
- Pria Disabilitas Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi Buka Suara soal Kejadian di Homestay