Honor tak Seberapa, Nyawa Melayang setelah Dipukul Siswa

Honor tak Seberapa, Nyawa Melayang setelah Dipukul Siswa
Pembina Pramuka SMA Maarif 1 Pamekasan Fadoli melakukan tabur bunga di atas foto almarhum Achmad Budi Cahyanto. Foto: MAM S. ARIZAL/Jawa Pos Radar Madura

”Akhir 2017 di Pamekasan juga ada siswa yang bawa senjata tajam ke sekolahnya. Penyebabnya karena HP siswa itu dirampas guru,” terangnya.

GTT di Pamekasan juga ikut mengecam tindakan siswa tersebut. Pelaku harus diproses secara hukum. Sebab, tindakan siswa tersebut juga menyakiti ribuan guru di Madura.

”Dia (Achmad Budi Cahyanto, Red) mengajar penuh dengan keikhlasan. Honor yang diterimanya tidak seberapa. Kami ikut prihatin dan mendoakan semoga almarhum ditempatkan di surga-Nya,” kata Nursyidi, guru GTT Pamekasan.

Kepala Disdik Pamekasan Moch. Tarsun berjanji akan meningkatkan penguatan pendidikan karakter. Pihaknya bakal menginstruksi kepala sekolah agar pendidikan akhlak dimaksimalkan.

”Selama ini pendidikan karakter telah kami maksimalkan. Tidak hanya melalui guru, tapi juga melalui pihak-pihak terkait. Kami ikut menyayangkan perilaku siswa tersebut,” pungkasnya. (sin/luq)

 


Guru honorer, Achmad Budi Cahyanto, meninggal dunia usai dipukul muridnya.Honor yang diterimanya selama ini tidak seberapa.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News