Honorer K2 Memasuki 2019 dengan Hati yang Luka, Pedih

Honorer K2 Memasuki 2019 dengan Hati yang Luka, Pedih
Massa honorer K2 menangis saat aksi unjuk rasa menuntut diangkat menjadi CPNS. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - Hingga di penghujung tahun 2018, nasib 439.590 honorer K2 (kategori dua) masih dalam ketidakpastian. Perjuangan empat tahun sia-sia.

---

"JUJUR saja, saya sudah habis akal menghadapi pemerintah. Semua sudah dilakukan tapi gagal," kata Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih saat menjawab JPNN.com.

Dari jawaban Titi seperti kehilangan asa. Sosok perempuan tangguh ini jadi malas untuk menyuarakan aspirasi ratusan ribu honorer K2. Alasannya sederhana, berbusa-busa pun, tidak akan didengar pemerintah.

Sikap Titi yang berapi-api apalagi saat menyusun aksi demo besar-besaran pada 30 dan 31 Oktober tidak tampak lagi. Dia lebih memilih cooling down dan memasrahkan diri kepada Sang Pencipta.

"Saya sudah malas bicara. Sekarang saya pasrahkan kepada Allah SWT. Hanya Allah yang bisa membolak-balikan hati manusia," ucapnya.

Honorer K2 Memasuki 2019 dengan Hati yang Luka, Pedih

Sikap pasrah juga ditunjukkan Koordinator Wilayah (Korwil) FHK2I Sulawesi Selatan Sumarni Azis. Salah satu Srimandi honorer K2 ini juga salah satu inisiator aksi 30 dan 31 Oktober 2018.

2018 sesaat lagi berakhir, perjuangan panjang honorer K2 untuk bisa diangkat menjadi PNS belum juga membuahkan hasil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News