Honorer K2 Tenaga Administrasi Harap-harap Cemas

Honorer K2 Tenaga Administrasi Harap-harap Cemas
Sejumlah honorer K2 hadir dan menyaksikan rapat gabungan tujuh komisi di DPR, Senin (4/6). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan ribu honorer K2 (kategori dua) tenaga admistrasi harap-harap cemas. Mereka waswas tidak diakomodir dalam penyelesaian masalah honorer K2. Baik itu dalam pembahasan di Badan Legislasi (Baleg) maupun rapat kerja (raker) gabungan DPR RI dengan pihak pemerintah.

Dalam raker Baleg dan gabungan, yang terungkap hanya penyelesaian honorer K2 khusus tenaga guru serta kesehatan. Sedangkan tenaga administrasi masih harus dibereskan datanya.

Data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) menyebutkan, total honorer K2 adalah 438.590 orang. Rinciannya profesi guru 157.210 orang, dosen 86, tenaga kesehatan 6091, penyuluh 5803, dan administrasi 269.400.

Koordinator Wilayah Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) DKI Jakarta Herman mengungkapkan, tenaga administrasi ikut berperan dalam pemerintahan. Semestinya, pemerintah tidak hanya fokus pada guru dan tenaga kesehatan.

"Kami kan bekerja juga untuk negara. Memangnya bisa jalan kalau enggak ada tenaga administrasi?," tanya dia.

Ketum FHK2I Titi Purwaningsih berpendapat serupa. Dia mengatakan, untuk keadilan, jangan hanya fokus pada tenaga pendidikan dan kesehatan. Harusnya seluruh honorer K2 diakomodir.

BACA JUGA: Dua Perempuan Pentolan Honorer K2, Jago Lobi Tebal Muka

"Ini yang saya takutkan kalau ada skala prioritas. Bisa juga ada prioritas asalkan seluruh K2 diangkut dan jangan ada yang tercecer," tegasnya.

Bila ada K2 yang ditinggalkan, lanjut Titi, masalah akan berlanjut. Kecemburuan sosial akan semakin kuat. "Sekarang banyak K2 yang saling cemburu karena adanya prioritas guru dan tenaga kesehatan itu," tandasnya. (esy/jpnn)


Ratusan honorer K2 tenaga administrasi khawatir tidak terakomodir menjadi CPNS dalam pembahasan pemerintah dan DPR.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News