Hore! Harga Gabah di Jawa Tengah Turun Rp 700

Hore! Harga Gabah di Jawa Tengah Turun Rp 700
Panen padi di Jawa Tengah. Foto: Istimewa

“Ini suara petani pak, bukan suara bupati,” ujarnya.

Selanjutnya Komite II DPD-RI Hj Denty Eka Widi Pratiwi menuturkan sikap DPD-RI tegas menolak impor. Tidak ada alasan satupun untuk impor beras.

"Maka kita dukung Bapak Menteri dan program programnya. Kita support untuk tolak impor,” tutur dia.

Di samping itu, Aster KASAD Mayjen Supartodi mengatakan intinya TNI bersama-sama Kementan, PPL, petani dan kelompoktani meningkatkan produksi pangan.

Sedangkan Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan pihaknya ingin memastikan beras dari petani di Demak dijaga agar harga stabil sampai di konsumen. “Kami tidak mau ada sekelompok orang yang mengganggu, ini dari sawah hingga ke konsumen,” ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Demak, Wibowo mengatakan panen padi Kabupaten Demak bulan Januari 2018 seluas 1.739 hektar setara 11.303 ton beras, Februari 35.731 hektar setara 126.635 ton beras dan Maret 9.500 hektar setara 33.670 ton beras.

Konsumsi beras penduduk 1,1 juta jiwa ini 9.033 ton beras perbulan, sehingga pada Januari surplus 2.279 ton, februari surplus 117.602 ton  dan Maret surplus 24.637 ton beras.  

“Pada saat acara ini semua 1200 petani tegas menolak impor,” terangnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Wibodo mengatakan, harga jual gabah kering panen (GKP) di petani turun. Yakni mencapai Rp 700 per kg.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News