HOTS di UNBK Menuai Kritik

HOTS di UNBK Menuai Kritik
Siswa SMA mengerjakan soal UNBK. Ilustrasi Foto: Rojai/Lombok Post/dok.JPNN.com

Keterampilan abad ke-21 itu adalah manusia yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, berkolaborasi, berpikir kritis, dan mampu menyelesaikan masalah, lalu kreatif serta mampu berinovasi.

Indra menerangkan, HOTS dilandasi taksonomi pembelajaran yang dicetuskan psikolog pendidikan asal Amerika Serikat Benjamin S. Bloom pada 1956. Taksonomi itu kemudian direvisi murid Bloom sendiri, yakni Lorin Anderson, pada 2001. Lorin mengelompokkan keterampilan berpikir atau kognitif manusia dari tingkat paling rendah ke paling tinggi.

”Terdapat enam tingkat kemampuan berpikir tersebut,” kata Indra. Dimulai dari level paling rendah, yakni menghafal, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, dan tingkat yang paling tinggi adalah mencipta.

Pada ruang lingkup UN, kalau soal ujiannya dalam tahap hafalan, siswa diajari bisa menghafal, tapi tidak bisa bertindak. ”Jika ini diteruskan, ada kekhawatiran cita-cita kehidupan bangsa sebagai bangsa yang maju sulit tercapai,” tuturnya.

Pakar pendidikan sekaligus Ketua Litbang (Penelitian dan Pengembangan) Pengurus Besar PGRI Mohammad Abduhzen mengkritik penerapan HOTS. Menurut dia, sebelum pemerintah menerapkan HOTS ke UN, sebaiknya konsep dan praktik pembelajaran dibenahi dulu.

HOTS, tegas dia, bukan mata pelajaran dan juga bukan soal ujian. ”HOTS adalah tujuan akhir yang dicapai melalui pendekatan, proses, dan metode pembelajaran,” ucapnya.

Melalui HOTS, diharapkan siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Menurut Abduhzen, kekeliruan memahami konsep HOTS bisa berdampak pada kesalahan model pembelajaran. Kemudian membuat pembelajaran makin tidak efektif dan tidak produktif. (wan/c9/kim)


Berita Selanjutnya:
UNBK SMP Ngaret 90 Menit

Penerapan HOTS (higher order thinking skills) pada UNBK 2018 yang tujuannya meningkatkan kualitas ujian nasional, menuai kritik dari pengamat.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News