HP dan SIM Milik Erik Tertinggal di Rumah Bela, Percuma Menyesal

HP dan SIM Milik Erik Tertinggal di Rumah Bela, Percuma Menyesal
Erik saat digiring menuju ruang pemeriksaan di Mapolres Bontang. Foto: EDWIN AGUSTYAN/KALTIM POST

jpnn.com, BONTANG - Taufik Eriyandi, warga Bontang, Kaltim, nekat melakukan aksi perampokan demi mencari uang untuk biaya pernikahan. Begini ceritanya.

Erik - panggilan Taufik Eriyandi – pikirannya sedang kalut. Gelisah. Berulang kali coba memejamkan mata, dia tak juga bisa tidur, Senin, 8 Juli lalu. Padahal jarum jam sudah lewat pukul 00.00.

Pikiran Erik, sapaannya, melayang ke pernikahannya yang tinggal sebulan lagi. Erik bakal mempersunting pujaan hatinya, perempuan yang tinggal di Babulu, Penajam Paser Utara pada 7 Agustus mendatang.

Dia harus menyiapkan sejumlah uang untuk biaya pernikahan. Perhitungan Erik, dia masih kurang Rp 36 juta hingga Rp 40 juta. Butuh dana besar dalam waktu singkat, dia mengambil keputusan yang akhirnya disesalinya; merampok.

Sasaran Erik adalah rumah Bela Indi Sulistyo. Tepat di depan mes perusahaan, tempat dia tinggal. Saat itu, dia hanya sendiri di mes. Di Jalan Enggang, Perumahan BTN PKT.

BACA JUGA: STNK tak Diperpanjang, Data Kendaraan Bermotor Dihapus

Pria berbadan kurus itu sudah paham betul aktivitas Bela. Badik dan lakban pun dimasukkan ke tas punggung. “Saya memang biasa taruh badik di bawah bantal. Untuk jaga-jaga saja,” terangnya.

Sekira pukul 05.45 Erik ke luar rumah mengenakan penutup wajah. Dia menunggu Bela yang biasa memanaskan mobil di belakang pintu. Ketika korbannya keluar, Erik mengancamnya dengan pisau. Menganiayanya, lalu mengikat tangan dan kaki Bela. Mata karyawan perusahaan besar di Bontang itu juga ditutup.

Kekurangan uang untuk biaya pernikahan, Erik warga Bontang nekat melakukan perampokan terhadap Bela.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News