Huawei HSBC

Oleh Dahlan Iskan

Huawei HSBC
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sampailah pada suatu hari: Reuters memberitakan bahwa Skycom itu sebenarnya anak perusahaan Huawei sendiri. Maka, ketika Skycom melakukan bisnis di negara Islam Iran, berarti Huawei melanggar sanksi Amerika atas Iran.

Huawei bersikeras bahwa dalam presentasi itu Meng sudah menjelaskan bagaimana hubungan Huawei dan Skycom.  Tapi HSBC mengatakan tidak ada penjelasan itu.

Rupanya HSBC ketakutan ikut terkena sanksi Amerika. Maka HSBC memosisikan diri sebagai tidak tahu tentang  hubungan itu –karena Meng menyembunyikannya.

Kini situasi hubungan Amerika-Tiongkok sudah mulai berubah –tidak ada lagi faktor Trump. Biden pun sudah menelepon Xi Jinping.  Terutama untuk mengucapkan Gong Xi Fat Chai. Lalu bicara lain-lain.

Di tengah perubahan keadaan itu Huawei melihat celah: menggugat HSBC. Tuntutannya sederhana: agar Huawei diberi akses ke informasi yang ada di dalam HSBC. Khususnya mengenai apa sebenarnya yang dilaporkan HSBC ke pihak Amerika. Juga mengenai pembicaraan orang-orang HSBC dengan pihak Amerika.

Huawei menggunakan UU Bankers' Books Evidence Act 1879 yang berlaku di Inggris. Yang memungkinkan nasabah dapat akses bank seperti itu atas perintah pengadilan.

Huawei curiga ada 'penggelapan' informasi oleh bank tersebut. Ini merupakan babak baru akibat perang dagang Trump-Xi yang melebar ke mana-mana itu.(disway.id)

 

Ini merupakan babak baru akibat perang dagang. Gajah ini terjepit di antara dua gajah. Risiko bisnis ada di mana-mana.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News