Hujan Abu Bercampur Silica Mengarah ke Pemukiman

Mulai Rusak Tanaman, Pemkab Siapkan Pengobatan Gratis

Hujan Abu Bercampur Silica Mengarah ke Pemukiman
Abu vulkanik yang menyembur dari kawah Bromo kali ini berubah warna dari abu-abu menjadi kemerahan yang pekat. Warna ini disebabkan banyaknya kandungan belerang dan silika cukup berbahaya yang dapat merusak tanaman di kebun milik warga sekitar radius 3 km. Tampak kawanan berkuda penduduk asli Bromo menjalankan aktivitasnya sehari-hari dengan menunggang kuda di Cemorolawang, kemarin (1/12). Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos
Hujan abu yang sudah dua hari mengguyur Cemoro Lawang membuat beberapa sekolah melakukan kerja bakti. SDN Ngadisari 2 yang jaraknya sekitar 5 km dari kawah Bromo kemarin melakukan kegiatan bersih-bersih bersama siswanya. Sebab sekolah yang berada di Jalan Raya Bromo 20 itu dinding dan lantainya tertutup  abu. "Kalau tidak dibersihkan kuatir mengganggu kesehatan anak-anak," ujar Ernawati, kepala SDN Ngadisari 2.

Kondisi vulkanologi Bromo sendiri kemarin masih tercatat tidak ada perubahan signifikan. Dari pukul 06.00 - 12.00 tercatat gempa vulkanik terjadi 6 kali dengan amplitudo 10-14 mm. Lama gempa 12-30 detik. Sedangkan gempa tremor masih tercatat terjadi terus menerus, amplitudo 2-5 mm. Dan ketinggian asap mencapai 150-200 meter. (gun)


Berita Selanjutnya:
Polisi Siaga Satu

SURABAYA - Hingga kemarin (1/12) erupsi Gunung Bromo belum menunjukkan penurunan. Hujan abu vulkanik juga terus mengarah ke pemukiman. Bahkan abu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News