Hujan Abu Bercampur Silica Mengarah ke Pemukiman

Mulai Rusak Tanaman, Pemkab Siapkan Pengobatan Gratis

Hujan Abu Bercampur Silica Mengarah ke Pemukiman
Abu vulkanik yang menyembur dari kawah Bromo kali ini berubah warna dari abu-abu menjadi kemerahan yang pekat. Warna ini disebabkan banyaknya kandungan belerang dan silika cukup berbahaya yang dapat merusak tanaman di kebun milik warga sekitar radius 3 km. Tampak kawanan berkuda penduduk asli Bromo menjalankan aktivitasnya sehari-hari dengan menunggang kuda di Cemorolawang, kemarin (1/12). Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos
SURABAYA - Hingga kemarin (1/12) erupsi Gunung Bromo belum menunjukkan penurunan. Hujan abu vulkanik juga terus mengarah ke pemukiman. Bahkan abu yang mengarah ke pemukiman kini berubah warna. Dari sebelumnya kecoklatan kini  lebih berwarna merah pekat. Abu yang membawa materi silica itu mulai merusak sejumlah tanaman di ladang pertanian warga.

Hujan abu kemarin berlangsung lebih lama dari pada Selasa (30/11). Pantauan Jawa Pos dijarak 3,5 dari kawah Bromo menunjukkan aktivitas hujan abu mulai terjadi sejak Selasa malam. Saat itu abu vulkanik Bromo terus mengarah ke utara dan timur laut. Pada selasa pagi, sekitar pukul 05.00, asap dan abu yang keluar dari kawah mulai berubah warna, dari coklat ke merah pekat. Meskipun tidak dalam jumlah banyak namun abu terus jatuh ke sekitar Cemoro Lawang, desa Ngadisari kecamatan Sukapura.

Abu yang turun kemarin terlihat berlangsung sampai menjelang sore. Meskipun sekitar pukul 12.00 - 15.00 hujan mengguyur kawasan Bromo, tapi tetap saja rintikan air hujan turun disertai abu berwarna merah. Kondisi seperti ini tidak terjadi sebelumnya. Pada selasa, hujan abu hanya terjadi sampai menjelang siang. Sebab sejak siang arah semburan abu mulai terbawa angin ke utara (Pasuruan). Sedangkan kawasan pemukinan di Ngadisari lokasinya dari kawah Bromo lebih ke arah timur laut.

Kepala bidang Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suantika membenarkan jika dari pengamatannya hujan abu tetap mengarah ke utara dan timur laut. Selain itu abu yang keluar juga berwarna merah pekat. Menurut Gede perubahan warna abu tersebut pengaruh dari material yang berasal dari dalam kawah. "Warna merah itu disebabkan kadar belerang yang masih banyak dan ada campuran silica juga," tutur Gede.

SURABAYA - Hingga kemarin (1/12) erupsi Gunung Bromo belum menunjukkan penurunan. Hujan abu vulkanik juga terus mengarah ke pemukiman. Bahkan abu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News