Hutan Produksi Kemampo, Tumpuan Harapan Warga Banyuasin
Melainkan juga menjaga ketersediaan serta sebagai tempat hidupnya satwa lainnya seperti burung, tupai dan hewan lain.
Tidak kalah pentingnya sebagai hutan produksi Kemampo yang mereka bantu pelihara juga penting sebagai penghasil benih dan bibit berkualitas di masa mendatang.
Waluyo sendiri bukan satu-satunya putra daerah asal Kayu Ara Kuning, Banyuasin yang sudah mengabdi sebagai honorer penjaga hutan.
Sejak era 1990an dia sudah ditemani dua rekan honorer sebayanya yang terpanggil untuk menjaga hutan di Kemampo. Yaitu Wandi dan Supri.
Bertiga, Waluyo, Wandi dan Supri bahu membahu menjaga hutan Kemampo seluas 125 hektar tersebut.
"Kami lakukan patroli bergantian pada pagi, siang, dan sore hari. Kami lakukan setiap hari dengan membawa motor keliling jalanan hutan yang rusak," tutur Waluyo.
Dia berharap semua warga desa di sekitar Kemampo juga tetap konsisten berpartisipasi menjaga hutan tersebut. Karena tak mudah bagi ketiganya untuk mengontrol hutan luas tersebut.
Warga di sekitar Hutan Produksi Kemampo diajak BPTH Wilayah I untuk terlibat langsung dalam menjaga dan memelihara tanaman asli Sumsel.
- Eks Kades di Riau Ditangkap KLHK Setelah Buron Selama 4 Bulan, Kasusnya Berat
- Atasi Berbagai Tantangan Isu-isu Keberlanjutan Fungsi Lingkungan, RPP jadi Terobosan & Inovasi KLHK
- Menteri LHK: Carbon Governance Kunci Regulasi Perdagangan Karbon
- Menteri Siti: Perdagangan Karbon Diatur Demi Menjaga Kedaulatan Negara
- Sekjen KLHK Imbau Rimbawan IPB University Jadi Teladan Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
- Selamat, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari KLHK, Ini Daftar Namanya