Hutan Produksi Kemampo, Tumpuan Harapan Warga Banyuasin

Hutan Produksi Kemampo, Tumpuan Harapan Warga Banyuasin
Waluyo, warga Banyuasin yang menjadi honorer penjaga Hutan Produksi Kemampo. Foto: Tim Ditjen PDASHL KLHK.

jpnn.com, BANYUASIN - Hutan Produksi Kemampo di UPTD KPH Wilayah III Banyuasin yang dikelola Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Wilayah I bukan hanya berhasil menyelamatkan benih tanaman asli tapi juga menjadi tumpuan nafkah warga desa sekitarnya.

Hal ini terbukti dengan kegiatan penyiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan hutan dan lahan yang dilakukan BPTH Wilayah I yang selalu melibatkan warga sekitar.

Menurut Waluyo (43), warga Desa Kayu Ara Kuning, Kabupaten Banyuasin, sejak BPTH Wilayah I mengelola HP Kemampo, sudah banyak warga yang dilibatkan untuk melindungi, merawat, dan memelihara tanaman.

"Warga bisa mendapat upah dengan membantu berbagai kegiatan penyiapan , penanaman dan pemeliharaan tanaman yang dikelola BPTH," ujar Waluyo yang sudah menjaga hutan Kemampo sejak tahun 1990.

Warga yang dilibatkan beragam jumlahnya. Terkadang hingga 30an orang dalam beberapa waktu untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan.

Kebanyakan yang dilibatkan adalah pemuda desa. Mereka diminta membantu membuka lahan untuk BPTH Wilayah I membangun Kebun Benih Semai bagi tiga tanaman asli Sumsel sejak 2012 lalu.

Tiga benih tanaman yang dimaksud adalah Bambang Lanang atau Cempaka, Jabon dan Pulai yang menjadi primadona warga Sumsel.

Para pemuda ditugaskan membantu membuka lahan tiap tanaman tersebut masing-masing dua hektar dan melakukan pemeliharaan.

Warga di sekitar Hutan Produksi Kemampo diajak BPTH Wilayah I untuk terlibat langsung dalam menjaga dan memelihara tanaman asli Sumsel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News