Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia

Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
Edhie Baskoro Ketua FPD DPR RI ketika menjadi Guest Lecture di Universiti Malaya, dengan Topik “Navigating a Changing World: ASEAN’s Path to Stability and Prosperity”, di Auditorium Faculty of Business & Economics baru-baru ini. Foto: dok Demokrat

“Kita memiliki apa yang disebut nilai, identitas, nilai komunitas, dan tentu empati khas Asia Tenggara yang tidak dapat dimiliki oleh robot dan AI. Jadi, kita dapat merancang dan menggunakan kebutuhan AI dengan cara yang mengutamakan manusia.”

Ibas melanjutkan ASEAN dapat bekerja sama menetapkan pedoman, etika teknologi untuk penggunaan AI yang etis.

"Dengan bersikap kooperatif dan kreatif, kita dapat mengubah AI menjadi peluang, bukan ancaman,” tegasnya.

Ibas menambahkan Malaysia dan Indonesia telah mengambil beberapa langkah positif, seperti larangan plastik sekali pakai di Malaysia dan tindakan hukum pembakaran hutan ilegal di Indonesia, serta penanaman 2 miliar pohon.

“Indonesia dan Malaysia juga merupakan bagian dari Perjanjian Paris. Malaysia dan Indonesia telah berjanji untuk meningkatkan energi terbarukan, menggunakan dan mencapai status netral karbon sekitar pertengahan abad ini," ujar dia.

Negara-negara Asia, khususnya ASEAN juga harus saling membantu tetap berpegang pada komitmen hijau. “Bahkan mungkin menyiapkan kerangka kerja regional untuk untuk tanggap bencana dan perlindungan lingkungan. Yang lebih penting, kita harus melihat perjuangan melawan perubahan iklim bukan hanya sebagai beban, tetapi juga sebagai peluang.”

Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Yvonne Lim Ai Lian Associate Deputy Vice-Chancellor (Academic & International) menyambut positif dan setuju dengan apa yang disampaikan Ibas.

Dia menyebut Asia Tenggara berada di persimpangan perubahan, menghadapi tantangan iklim, gangguan dan perkembangan teknologi, serta penataan ulang ekonomi.

Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menyoroti dua tantangan besar masa depan dunia yaitu kecerdasan buatan (AI) dan perubahan iklim

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News