Iboh jadi Jutawan dari Timbunan Sampah Bantargebang

Iboh jadi Jutawan dari Timbunan Sampah Bantargebang
Seorang pemulung memungut dan memilah sampah di TPST Bantargebang, Kota Bekasi. Sampah-sampah tersebut dipilah kembali oleh pemulung karena masih bernilai ekonomis. Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar

jpnn.com, BEKASI - Iboh (41), mampu meraih pendapatan Rp136 juta dari hasil menjual rata-rata 200 ton sampah plastik per bulan.

Angka itu dengan mudah bisa didapat oleh pria yang bernama lengkap Ibrohim ini.

Iboh tinggal di RT01 RW02 Kelurahan Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Iboh merupakan salah satu dari sekian banyak pemulung sampah beromzet sampai ratusan juta rupiah di Bantargebang.

Meski berstatus jutawan, namun di sisi lain, stigma prihatin masih melekat dengan kehidupan sosial masyarakat di sana.

Kelurahan Sumur Batu yang menjadi rumah Iboh saat ini merupakan salah satu dari tiga kelurahan di Kecamatan Bantargebang yang menjadi lokasi timbunan sampah dengan volume mencapai 39 juta meter kubik.

Lahan seluas total 110,3 hektare di lokasi itu diperuntukkan sebagai Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Di sana rata-rata 7.700 ton sampah warga Jakarta dibuang setiap hari.

Hasil studi terakhir yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada 2017 dilaporkan komposisi sampah plastik TPST Bantargebang masih mendominasi sebanyak 35,28 persen atau setara 13,7 juta ton.

Iboh merupakan salah satu dari sekian banyak pemulung sampah beromzet sampai ratusan juta rupiah di Bantargebang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News