Ibu Hamil Menghilang Saat Dijemput Satgas Covid-19, Keluarganya Datang, Situasi Memanas

Ibu Hamil Menghilang Saat Dijemput Satgas Covid-19, Keluarganya Datang, Situasi Memanas
Keluarga SM sempat menghalau tim Satgas Penanganan Covid, Rabu (23/6). (Zainal Arifin/ Radar Bromo)

Saat itu, tim satgas kembali berusaha memberikan pemahaman pada orang tua SM.

Namun, mereka tetap menolak anaknya dibawa untuk dikarantina. Sebab, anaknya tidak mau dan sudah diizinkan untuk isolasi mandiri di rumahnya.

”Kemarin di rumah sakit (Tongas) sudah tanda tangan pulang paksa. Petugas juga sudah izinkan untuk isolasi di rumah. Pulang langsung di dalam rumah tidak keluar. Ada keluarga dan tetangga mau jenguk, sudah dilarang. Karena petugas sudah melarang menjenguk sampai sepuluh hari. Karena lama karantina kurang sepuluh hari,” kata Sahro, ayah SM.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, SM sedang hamil delapan dan sempat mengeluh sakit, lalu dibawa periksa ke RS Tongas.

SM sempat dirawat selama empat hari mulai Sabtu (19/6). Ternyata, di rumah sakit diketahui SM positif Covid-19.

Kemudian, karena merasakan sudah sehat dan membaik, SM memaksa untuk pulang. Namun, petugas rumah sakit melarang dan harus dikarantina di rumah sehat Puskesmas Maron.

Hingga Selasa (22/6) sore sekitar pukul 17.00, SM pulang setelah tanda tangan surat pulang paksa.

Mendapati kejadian pasien positif Covid-19 yang pulang paksa dan tidak mau dikarantina di rumah sehat, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo mengambil langkah.

Saat Satgas Covid-19 mendatangi rumah ibu hamil itu, keluar seorang pria sambil mencari baju dan masker.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News