Ibu-ibu, Ini Cara Pijat Bayi yang Benar

Ibu-ibu, Ini Cara Pijat Bayi yang Benar
Foto Ilustrasi: Dite Surendra/Jawa Pos

Relaksasi bisa dilakukan bunda, fisioterapis, atau pemijat bersertifikat. ”Untuk rutinnya, pemijatan dilakukan bunda setelah mandi untuk menjalin bonding. Ada eye contact dan ungkapan kasih sayang di sana. Dua minggu sekali bisa pijat ke profesional,” ujar spesialis anak yang juga konsultan laktasi itu. Berbeda halnya dengan pediatric treatment atau stimulus kebutuhan khusus yang harus dilakukan profesional.

Rudi Setiawan, koordinator fisioterapi dari RS Mitra Keluarga Waru, Surabaya, mencontohkan kasus anak yang lahir Caesar atau prematur. Kecenderungan mereka memiliki empat refleks primitif yang kurang. ”Itu refleks yang diperoleh saat bayi berusaha keluar lewat jalan lahir. Nah, kekurangannya itu yang kita latih,” ungkapnya.

Misalnya, kemampuan mengenyot yang lambat diberi stimulus oral motor dengan pijat lembut sekitar mulut. Anak-anak berkebutuhan khusus seperti autis, terlambat berkembang, hingga hiperaktif juga bisa ditangani dengan pijat.

Anak dengan tumbuh kembang normal pun membutuhkan pijat. Sebab, pijatan dapat melancarkan sirkulasi darah, memperbaiki kualitas tidur, dan meningkatkan berat badan bayi. Sakit seperti flu, gangguan pencernaan, dan pernapasan juga bisa diterapi dengan pijat.

Dokter Dian menambahkan, peran profesional diperlukan karena bayi masih sangat sensitif. Arah pijatan dan tekanan yang salah bisa berakibat fatal. Misalnya saja, pijatan selalu dimulai dari kaki. Sebab, bagian itulah yang pertama siap disentuh. Arah pijatan harus bertahap, tidak boleh langsung diarahkan ke jantung semua.

”Anak dikocok-kocok atau dijungkirbalikkan itu tidak benar. Bisa menimbulkan baby shake syndrome, terjadi pendarahan di otak lalu kejang,” ungkap lulusan FK Unair itu. Dian menjelaskan, pijat merupakan salah satu teknik pengobatan sehingga lebih baik dilakukan profesional.

Selain pijat, yang marak saat ini adalah baby swim, yakni bayi diajak berenang dengan pelampung pada kepala. Kapan sudah boleh dilakukan? Dian menjelaskan, sejak tulang leher kuat dan bisa tegak, bayi boleh diajak berenang.

”Jangan takut tenggelam. Sebab, saat umur 0–4 bulan, mereka punya refleks menyelam yang baik. Manfaatnya pun banyak sekali,” ungkapnya. Yang dilatih saat berenang adalah sensorik, motorik kasar dan halus, serta indra penciuman. Dalam air, seluruh badannya distimulus untuk bergerak lincah.

MASA emas perkembangan otak manusia berada pada tahun-tahun awal kehidupannya. Sejak dalam kandungan hingga usia tiga tahun, saat itulah sinaps-sinaps

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News