Ibu Intan: Aku Mau Anakku Bangun, Mengapa Begitu Cepat Pergi

Ibu Intan: Aku Mau Anakku Bangun, Mengapa Begitu Cepat Pergi
Keluarga Intan. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com - SAMARINDA – Awan kelam tengah memayungi keluarga pasangan suami istri Anggiat Manuppak dan Diana Susan.

Warga Jalan Jati 3, Blok M, RT 27, Nomor 70, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir tersebut harus kehilangan sang anak Intan Olivia Marbun.

Intan mengembuskan napas terakhirnya di RS AW Sjahranie, Samarinda, Senin (14/11) dini hari kemarin.

Bocah 2,5 tahun itu merupakan korban teror bom molotov di Gereja Oikuemene, Samarinda, Minggu (13/11).

Diana tak kuasa membendung air mata setiap menatap wajah Intan yang penuh luka bakar dan terbujur kaku tanpa senyuman di dalam peti mati.

“Aku mau anakku bangun membuka matanya. Menghapus air mataku. Aku sudah lelah menangis. Banyak orang yang mencintai dia,mengapa begitu cepat pergi?” ucap Diana.

Diana mengaku, beberapa menit sebelum kejadian, Intan masih dalam pangkuannya saat berdoa.

Lalu, Intan berkata ingin bermain di luar bersama teman sebayanya.

SAMARINDA – Awan kelam tengah memayungi keluarga pasangan suami istri Anggiat Manuppak dan Diana Susan. Warga Jalan Jati 3, Blok M, RT 27,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News