Ibu Minta Hukuman Ringan untuk Suami yang Sudah Bunuh Anak

Ibu Minta Hukuman Ringan untuk Suami yang Sudah Bunuh Anak
Ilustrasi palu hakim.

Saat kejadian pada 20 Juni sore, perempuan yang tinggal di Jalan Kedung Mangu Timur itu menitipkan korban kepada terdakwa.

"Pas saya tinggal, dia (korban) sedang tidur. Saya tinggal cuma 30 menit. Pas saya pulang, anak saya sudah pucat. Napasnya tersengal-sengal. Saya pikir sakit," ungkapnya.

Nining yang tidak menaruh curiga kepada terdakwa mengolesi badan korban dengan minyak kayu putih karena dikira hanya masuk angin.

Terdakwa yang tidak dicurigai juga memberikan pertolongan pertama."Saya tanya habis kamu apakan kok sampai begini? Dia bilang tidak apa-apa, cuma habis dimandikan," katanya.

Namun, kondisi korban memburuk. Nining bersama terdakwa lalu membawa anaknya itu ke Rumah Sakit Soewandhie.

Namun, saat mendapatkan penanganan medis, nyawa korban tidak tertolong. "Pas mau dimakamkan, baru kelihatan wajah dan perutnya bengkak.

Saya tanya lagi, suami saya bilang habis dipukul perutnya karena terus rewel," ucapnya.

Wisnu membenarkan kesaksian istrinya. Dia mengaku memukul perut anaknya itu karena terus menangis.

Istri membela suami yang sudah membunuh anak sendiri dan meminta hukuman lebih ringan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News