Ibukota Banjir, Ahok Salahkan Warga

Ibukota Banjir, Ahok Salahkan Warga
Sejumlah warga melintasi banjir di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (23/1). Foto: Haritsah Almudatsir/Jawa Pos

Dia pun tidak mau dianggap lepas tangan dengan persoalan tersebut. Sebab, setiap tahun banjir selalu menjadi prioritas. Bahkan, beberapa kali Ahok menegur Maggas Rudi Siahaan, kepala dinas pekerjaan umum (PU) yang lama, karena lambat mengatasi banjir. ''Karena itu, saya bilang pejabat yang tidak bisa bekerja lebih baik dicopot, stafkan saja,'' tegasnya.

Ahok menegaskan, tahun ini pihaknya tidak ingin berkompromi lagi dengan warga dan pihak-pihak yang menghambat rencana tersebut. Menurut dia, seluruh waduk harus berhasil dinormalikan. Seluruh pompa juga harus terpasang. Dia pun mengancam akan menuntut pihak-pihak yang menggagalkan kebijakan tersebut ke pengadilan.

Karena itu, lanjut Ahok, pemprov akan makin memperkuat biro hukum dengan menyewa pengacara-pengacara hebat. Tujuannya, jika suatu saat pemprov berselisih di pengadilan, mereka bakal menghadapi.

Dengan demikian, kebijakan yang sebelumnya sering terbentur dengan hukum tersebut bisa cepat diselesaikan. ''Tuntut saja, kami akan meladeni! Kami kanmemang biasa dituntut-tuntut seperti itu,'' katanya.

Saat berkunjung ke Pasar Induk Beras Cipinang, Pisangan Timur, Ahok juga berkomentar soal banjir. Kata dia, masalah tersebut tidak akan lebih dari satu hingga dua hari. ''Itu masalah curah hujan saja, sedangkan kali atau got belum dibersihkan,'' ungkapnya.

Contohnya, kawasan Gunung Sahari maupun Kemayoran yang kerap dilanda banjir. Padahal, pompa air di Pasar Ikan sudah siap. ''Nah, ada air. Kenapa? Dari Ciliwung, ada sekitar 2,8 kilometer, yakni dari jalan Jembatan Merah sampai belakang Rumah Sakit Husada ada sungai. Tapi, enggak bisa kita pakai. Karena ada 980 unit rumah yang berdiri di atasnya,'' kata Ahok.

Dia sebetulnya sudah ingin menggusur sejumlah bangunan-bangunan tersebut. Sayang, flat yang ada sekarang, sama sekali tidak mendukung. Selain itu, banyak warga yang tidak mau pindah ke flat.

Ahok juga bingung dengan banjir di sejumlah wilayah itu. Sebab, kondisi air laut sebetulnya tidak pasang. Semua pompa, juga masih berfungsi. Saluran Barat-Utara dan Timur-Utara juga sudah dibersihkan. ''Memang di Utara, pompa belum siap, sungainya juga belum disheet pile semua. Otomatis ditimpa begitu, kaget airnya, kapasitasnya besar,'' katanya.

JAKARTA - Hujan lebat yang mengguyur Jumat dini hari (23/1) hingga pagi, membuat sejumlah wilayah di Jakarta banjir. Padahal, air laut tidak sedang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News