Identifikasi DNA Butuh Waktu Lama, Tim DVI Minta Keluarga Bersabar

Identifikasi DNA Butuh Waktu Lama, Tim DVI Minta Keluarga Bersabar
Suasana penyerahan jenazah atas nama Asy Habul Yamin (36), korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1). Foto: Dean Pahrevi/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) sejauh ini baru berhasil mengidentifikasi 12 jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Artinya, masih ada 50 korban lagi yang belum teridentifikasi.

Sementara itu, hingga hari keenam pascakecelakaan, Tim DVI sudah menerima 155 kantong jenazah berisi body part dan 134 sampel DNA dari keluarga korban.

Kepala Bidang DVI Polri Kombes Ahmad Fauzi mengatakan bahwa proses identifikasi melalui sidik jari dan gigi geligi relatif lebih cepat dibanding data DNA.

Namun, tidak semua body part korban yang diterima dapat diidentifikasi dengan sidik jari dan gigi geligi.

Kondisi body part yang sudah tidak utuh membuat Tim DVI harus mengidentifikasi dengan data DNA.

"Sidik jari dan gigi proses (identifikasi) relatif cepat karena tidak ribet dibanding DNA tetapi semua sangat-sangat akurat. Apabila jenazah tidak utuh maka kami butuh DNA. Jadi butuh waktu lama karena ada tahapan-tahapannya," kata Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Jumat (15/1).

Oleh sebab itu, Fauzi meminta kepada keluarga korban lebih bersabar karena proses identifikasi DNA harus dilakukan dengan tidak tergesa-gesa agar hasilnya akurat.

Kabid DVI Polri Kombes Ahmad Fauzi meminta kepada keluarga korban lebih bersabar karena proses identifikasi DNA harus dilakukan dengan tidak tergesa-gesa agar hasilnya akurat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News