IFAD: Amazing, AWR Bisa Berkomunikasi dengan 5.733 kostratani

IFAD: Amazing, AWR Bisa Berkomunikasi dengan 5.733 kostratani
IFAD mengapresiasi penggunaan teknologi digitalisasi pertanian melalui penguatan kostratani di 5.733 BPP di seluruh Indonesia. Foto: BBPSDMP

"Amazing, saya kagum melalui AWR kita bisa mengetahui apa yang sedang terjadi dari seluruh wilayah di Indonesia, terutama di 5.733 BPP Kostratani, “ungkap Ivan saat mengunjungi AWR.

Lebih lanjut, Ivan mengungkapkan bahwa petani Indonesia sudah memiliki kemampuan dalam mengolah lahannya secara produktif. Namun peran Kementan dalam melakukan singkronisasi cara tradisional kedalam pertanian modern sangat baik, sehingga petani mendapatkan nilai tambah dan keuntungan yang lebih.

“Dukungan program yang dilakukan Kementan terhadap hasil produksi Petani tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, namun juga memiliki potensi besar untuk dipasarkan secara lebih luas, sehingga secara ekonomi dapat mendorong peningkatan pendapatan petani“ ungkapnya.

Sementara itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pihaknya menghargai upaya IFAD untuk melakukan sinergi dalam mendukung program nasional.

Beberapa program tersebut eperti meningkatkan produktivitas, akses pasar dan layanan keuangan pada program Integrated Participatory Development Management of Irrigation Project (IPDMIP); mendorong tumbuhnya agripreneur dan petani millenial pada program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS); pemberdayaan masyakarat tani pada program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling Up Initiative (READSI), ataupun pengembangan agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan pada program UPLAND.

“Saya mengapresiasi dukungan dan fleksibilitas yang diberikan oleh IFAD kepada manajemen program dalam melakukan penyesuaian implementasi kegiatan di lapangan khususnya di masa pandemi COVID-19, “ ungkap Mentan Syahrul.

Seperti diketahui IFAD berperan dalam pembiayaan pembangunan pertanian di seluruh negara anggota, termasuk Indonesia. Selama periode 1980 hingga 2020, IFAD telah memberikan dukungan pendanaan untuk pembangunan pertanian di Indonesia dengan total nilai sekitar USD 669,5 juta yang dialokasikan melalui pendanaan 20 proyek yang tersebar di sejumlah provinsi dengan total penerima manfaat mencapai 3.904.000 KK.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa BPPSDMP Kementan telah bekerjasama dgn IFAD dalam melaksanakan program IPDMIP, READSI, dan YESS.

Director/Kepala Perwakilan IFAD di Indonesia Ivan Cossio Cortez mengapresiasi penggunaan teknologi digitalisasi pertanian melalui penguatan kostratani di 5.733 BPP di seluruh Indonesia yang dituangkan dalam Agriculture War Room (AWR).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News