IFC Terbitkan Obligasi Rp 2 T untuk Proyek Hijau Indonesia

IFC Terbitkan Obligasi Rp 2 T untuk Proyek Hijau Indonesia
Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN

”Sebab, APBN yang dialokasikan setiap tahun kebutuhannya selalu lebih besar. Sedangkan kita ingin bisa lebih cepat,” kata Sri.

Dia menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir pemerintah memang terus mengembangkan beberapa model pembiayaan.

Misalnya, penerbitan obligasi berdenominasi rupiah atau Komodo Bond, Global Bond, kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), serta blended financing melalui SGD's one.

”Blended finance untuk SGD untuk climate change itu paling besar minatnya dari dana internasional,” ujar Sri.

Minggu lalu pemerintah baru saja meraup USD 2,34 miliar melalui platform tersebut.

Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Emma Sri Wartini mengatakan, banyak investor internasional yang berminat dengan proyek lingkungan untuk pencegahan pemanasan global.

”Biasanya, mereka perlu counterpart financial institution untuk men-channel dana itu di tataran project execution. Itu yang belum kita optimalkan saat ini,” kata Emma. (vir/c11/oki)


International Finance Corporation (IFC) menerbitkan obligasi rupiah perdananya, yakni Green Komodo Bond, sebesar USD 134 juta atau setara Rp 2 triliun.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News