IHSG Anjlok Mengikuti Pelemahan Wall Street
Padahal, Tiongkok mencatatkan kenaikan indeks manufaktur (NBS) ke 50,3 pada Desember 2021.
Hal itu mendukung keyakinan Gubernur The Fed Jerome Powell bahwa inflasi pada 2022 diperkirakan melandai seiring normalisasi rantai pasok global.
Indeks-indeks Wall Street melemah pada perdagangan Kamis (13/1) kemarin.
Nasdaq mengakhiri rebound tiga hari berturut-turut. Pelemahan itu dipicu oleh rilis data inflasi di AS yang mencapai 7 persen (yoy) pada Desember 2021 atau level tertinggi sejak 1982.
Hal tersebut kembali mengingatkan pasar mengenai rencana pengetatan kebijakan moneter, seperti kenaikan suku bunga acuan dan pengurangan neraca keuangan yang lebih agresif oleh The Fed pada tahun ini.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 551,91 poin atau 1,94 persen ke 27.937,22, indeks Hang Seng turun 155,4 poin atau 0,64 persen ke 24.274,37, dan indeks Straits Times meningkat 16,07 atau 0,49 persen ke 3.273,37.(antara/jpnn)
IHSG dibuka melemah menjelang akhir pekan terseret pelemahan Wall Street. Simak selengkapnya!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Borong Saham MBMA, Boy Thohir Ungkap Alasannya
- Al Hidayat Samsu MPR Sebut Rakyat Butuh Perlindungan Nyata di Tengah Gejolak Tarif AS
- Indonesia Investment Outlook 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- BPS: Ekonomi Triwulan I 2025 Tumbuh 4,87 Persen
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru