Ikut Demo, Siswi SMA Diancam Potong Leher

Ikut Demo, Siswi SMA Diancam Potong Leher
Ikut Demo, Siswi SMA Diancam Potong Leher
TAKENGON -- Aksi unjuk rasa siswa-siswi SMAN 8 Unggul Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, yang menolak kehadiran Kepala Sekolah Suryani, berbuntut panjang. Ada pihak yang memaksa dengan cara mengancam, agar aksi penolakan dihentikan. NR, salah seorang siswi sekolah tersebut, kemarin dihadang 4 bandit bersepeda motor.

Peristiwa penghadangan terjadi saat korban menuju sekolah, sekira pukul 07.25 WIB, tepatnya di kampung Kebet. Lokasi hanya berjarak 100 meter dari tempatnya menimba ilmu.

Kawanan yang tak dikenal itu lantas mengancam akan memotong leher dan membunuhnya, bila NR terus menolak kehadiran Kepala Sekolah Suryani. NR pun dalam kondisi trauma menerima ancaman itu. Merasa tak nyaman atas kejadian kemarin, hal tersebut langsung dilaporkan ke Polres Aceh Tengah, didampingi oleh komite sekolah SMAN 8 Takengon, Robino. Kini kasus lagi dalam penanganan pihak keamanan. Korban bersama komite sekolah meminta, kepada aparat penegak hukum Mapolres Aceh Tengah segera bertindak.

NR cerita, ada 4 pelaku menaiki sepeda motor tanpa plat, langsung menghadangnya. Salah seorang diantara mereka mengeluarkan pisau dan meletakkan di leher. Ia pun mengeluarkan ancaman. "Kamu sekali lagi melakukan unjuk rasa di DPRK, nyawa Kamu tidak akan selamat," kata NR menirukan ancaman dari pelaku.

TAKENGON -- Aksi unjuk rasa siswa-siswi SMAN 8 Unggul Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, yang menolak kehadiran Kepala Sekolah Suryani, berbuntut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News