Ilmuwan China Menemukan Inti Bumi, Bantah Pendapat Lama

Ilmuwan China Menemukan Inti Bumi, Bantah Pendapat Lama
Ilustrasi: Inti Bumi. (ANTARA/Capture video YouTube)

Superionik merupakan keadaan peralihan antara padat dan cair, banyak terdapat di bagian dalam planet.

Menggunakan simulasi komputasi tekanan tinggi dan suhu tinggi berdasarkan teori mekanika kuantum, peneliti dari IGCAS dan Center for High Pressure Science & Technology Advanced Research (HPSTAR) menemukan beberapa paduan Fe-H, Fe-C, dan Fe-O berubah menjadi keadaan superionik di bawah kondisi inti dalam.

Dalam paduan logam superionik, elemen ringan menjadi tidak teratur dan berdifusi seperti cairan dalam kisi, sementara atom Fe tetap teratur dan bergetar di sekitar kisi-kisinya, membentuk kerangka logam padat. Koefisien difusi C, H, dan O dalam paduan logam superionik sama dengan dalam Fe cair.

"Ini sangat tidak normal. Pemadatan logam di batas inti bagian dalam tidak mengubah mobilitas elemen ringan ini, dan konveksi elemen ringan terus berlanjut di inti bagian dalam,” kata Prof. HE Yu, penulis utama dan koresponden studi tersebut.

Salah satu misteri lama tentang inti dalam ialah bahwa ia cukup lunak dengan kecepatan gelombang geser yang cukup rendah.

Para peneliti menghitung kecepatan seismik dalam paduan logam superionik ini dan menemukan penurunan yang signifikan dalam kecepatan gelombang geser.

"Hasil kami cocok dengan pengamatan seismologi. Ini adalah elemen seperti cairan yang membuat inti bagian dalam melunak," kata peniliti lain IGCAS, SUN Shichuan.

Elemen cahaya yang sangat difusi dapat memengaruhi kecepatan seismik, memberikan petunjuk penting untuk memahami misteri lain di inti dalam. (Scitech Daily/ant/jpnn)


Sekelompok ilmuwan China dari Institut Geokimia Akademi Ilmu Pengetahuan China (IGCAS) mengeklaim mereka menemukan inti bumi.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News