Imaji Perusuh

Oleh: Dahlan Iskan

Imaji Perusuh
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Pak Mario siap mental. Perusuh tak terpilih menakut-nakuti. Ada ular lah, ada badai lah ada …. Anda bisa nambahi sendiri.

Akibatnya seorang perusuh gagal masuk kamp. Tampaknya termakan prank. Walaupun sudah di bujuk-bujuk Mbak Pipit: aman, aman, dan nyaman, Bapak, jangan risau, ada saya,…

Kami 21 pesuruh, eh perusuh tidak ada nan risau. Niat ingin bertatap muka dengan Bapak Dahlan Iskan, mantan menteri BUMN yang fenomenal mengalahkan rasa cemas.

Kapan lagi bisa bersua dan berbincang menimba ilmu sukses selama 48 jam terus menerus dari Abah.

Para pemilik nama palsu semakin akrab selama perjalanan darat ke Desa Cikeusik Agrowisata Agrinex, Pandeglang, Banten. Makan siang di mobil. Mbak Dipa berbaik hati menyediakan 3 kotak kue maknyus. Air mineral lebih dari cukup. Bus bagus, sopir tambun.

Mas Tomy, dirut Harian Disway, yang mengawal perusuh, berbaik hati membuat WAG Agrinex. Jadilah perjalanan, walaupun cukup jauh, namun terasa dekat bersebab ada hiburan.  Berkomunikasi di dunia maya melalui WAG Perusuh.

Saya pikir kenapa kok sesama perusuh di bus tidak bicara langsung saja ya. Oh ya, fakta nonhoaks, ada penumpang tertidur pulas karena kecapaian. Itulah perusuh Pekanbaru, Palembang, Malang, Surabaya, dan Bali.

Air langit, sahabat baik Abah. Tetapi tidak bagi 21 perusuh. Pasalnya ketika akan senam hujan tetiba reda. Maunya perusuh hujan terus saja di Desa Cikeusik sehingga acara senam delay.

Masalah timbul dua tahun lalu: pemerintah Tiongkok ingin menggunakan rumah itu untuk museum. Yakni museum yang terkait dengan hubungan Tiongkok dan Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News