Imbas Penyalahgunaan Cagar Alam di Balik Banjir Bandang Sentani

Imbas Penyalahgunaan Cagar Alam di Balik Banjir Bandang Sentani
Imbas Penyalahgunaan Cagar Alam di Balik Banjir Bandang Sentani

"Pertama curah hujan, kemudian lingkungan yang tidak terjaga baik. Karena kan kawasan Sentani ini berada di dalam cagar alam Gunung Cyclop, perambah hutan juga lumayan," sebutnya.

"Ini kan kondisi di Papua, banyak masyarakat kami di beberapa kabupaten di pegunungan itu banyak warga masyarakatnya yang turun ke Jayapura."

"Tetapi dari segi ekonomi, tidak bisa lah ada di kota dan untuk bertahan hidup mereka berkebun di daerah-daerah yang sebenarnya tidak boleh," jelas Mathius.

Imbas Penyalahgunaan Cagar Alam di Balik Banjir Bandang Sentani Photo: Para pengungsi banjir sentani yang tinggal sementara di kantor Bupati Jayapura. (Supplied; Pemkab Jayapura)

Area bermukim yang makin melebar, hingga masuk wilayah hutan, itu juga bisa dilihat dari potret populasi di sana.

Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, ada peningkatan drastis dari jumlah penduduk di Kabupaten Jayapura.

"Susah kita deteksi juga karena migrasi datang pergi datang pergi dan tinggalnya juga dari satu keluarga berpindah ke keluarga lain. Jadi penduduk yang ada (sekarang) ini 252.000 sekian ya."

"Kira-kira 10 tahun lalu masih 100 ribuan-lah, kenaikannya cukup besar. Bukan itu saja, ada migrasi dari luar Papua juga," ungkap Mathius.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News