Imparsial Soroti Kemunduran Demokrasi di Penghujung Rezim Jokowi

Imparsial Soroti Kemunduran Demokrasi di Penghujung Rezim Jokowi
Imparsial bicara kemunduran demokrasi di penghujung rezim pemerintahan Presiden Jokowi. Foto/Arsip: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Wakil Direktur Imparsial Ardi Manto Putra mengatakan kemunduran demokrasi di penghujung rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak boleh dibiarkan.

Hal itu disampaikan Ardi menyikapi perkembangan politik tanah air dan pemberitaan media asing yang menyoroti dinasti politik yang dijalankan Jokowi.

"Putusan MK yang memuluskan pencalonan Gibran Rakabu?ming Raka sebagai pu?ncak gunung es kemunduran demokrasi Indonesia," ujar Ardi dikutip dari si?aran persnya, Jumat (3/11).

Dia menyebut baru-baru ini salah satu media asal Jerman, ?Hande?lsblatt, menyoroti langkah politik putra sulung Presiden Jokowi, Gibran yang maju sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Menurut media tersebut, pencalonan Gibran dipandang sebagai pembangunan politik dinasti yang merusak dan mematikan demokrasi di Indonesia," ucap Ardi.

Menurut Ardi, sebelumnya, kondisi kemunduran demokrasi di Indonesia juga diberitakan oleh Time, media yang berbasis di Amerika Serikat.

Imparsial memandang kondisi kemunduran demokrasi di Indonesia yang menjadi sorotan dua media asing tersebut adalah persoalan politik yang nyata-nyata terjadi dan sulit untuk dibantah, terutama jika mencermati dinamika politik elektoral menjelang 2024.

Ardi menyebut putusan kontroversial ?M?ahkamah Konstitusi (MK) yang memberi tiket bagi Gibran bin Jokowi maju di Pilpres sesungguhnya merupakan puncak gunung es dalam kemunduran demokrasi Indonesia.

Imparsial menilai pencalonan Gibran bin Jokowi di Pilpres 2024 adalah puncak gunung es kemunduran demokrasi Indonesia. Itu dinasti politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News