Impeachment

Oleh Dahlan Iskan

Impeachment
Dahlan Iskan.

Baru tanggal 25 Juli itu Zelensky tahu: terkait dengan politik dalam negeri Amerika.

Hari itu Zelensky menerima telepon dari Trump. Isinya --seperti tersiar di transkrip-- Trump menginginkan imbalan untuk bantuan itu.

Ada quid pro quo di balik pembekuan itu. Yakni: agar Zelensky memerintahkan aparatnya. Untuk menyelidiki kebijakan Joe Biden terkait Ukraina. Yakni saat Biden menjabat wakil presiden.

Trump akan memakai hasil penyelidikan tersebut untuk menjatuhkan pesaingnya itu. Agar bisa menang lagi di Pemilu 2020.

Permintaan Trump itu tidak hanya untuk penyelidiki Biden. Terutama mengenai keterlibatan Hunter Biden, anak bungsu Biden.

Saat Biden mendampingi Barack Obama, Hunter duduk sebagai pengurus di sebuah perusahaan energi Ukraina.

Transkrip pembicaraan telepon itulah yang dipakai si Peniup Peluit membuat laporan di atas.

Info itu ditangani serius oleh DPR. Tidak ada tanda-tanda transaksional dengan kekuasaan. Di parlemen sana. Di Amerika.

Amerika kelihatannya lebih memilih jalan killing softly. Yang di Indonesia diterjemahkan menjadi 'jangan bunuh aku dengan pedangmu'.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News