Impor Garam, Petani Bereaksi
Rabu, 29 Februari 2012 – 07:55 WIB
JAKARTA - Rencana pemerintah mengimpor garam menuai reaksi dari sejumlah kalangan, termasuk para petani garam. Afifurrahman dari Solidaritas Petani Garam Madura (SPGM) menyatakan, rencana mendatangkan garam dari luar negeri bisa mematikan potensi garam nasional. Selain itu, langkah ini bisa menjadi predator anjloknya harga garam di pasaran. ”Kita minta Menteri Perindustrian mencabut rekomendasi izin impor garam tersebut,” tegasnya. Dia menambahkan, jika pemerintah lebih mengutamakan impor daripada memperdayakan petani garam dalam negeri, berarti pemerintah gagal melindungi nasib petani garam.
”Di sentra-sentra petani garam seperti Madura, Indramayu, dan Cirebon masih banyak garam yang belum sepenuhnya terserap. Bahkan, harga garam lokal menjadi anjlok dari harga patokan pemerintah sebesar Rp 700 per kg menjadi kisaran Rp 400 per kg karena adanya rencana impor,” tukasnya.
Baca Juga:
Afif mengaku pihaknya mendapat info, bahwa Menteri Perindustrian telah mengeluarkan rekomendasi atau persetujuan impor garam sebanyak 500 ribu ton kepada Menteri Perdagangan dengan alasan untuk kebutuhan sebelum masa panen.
Baca Juga:
JAKARTA - Rencana pemerintah mengimpor garam menuai reaksi dari sejumlah kalangan, termasuk para petani garam. Afifurrahman dari Solidaritas Petani
BERITA TERKAIT
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi