Impor Sapi Australia Diyakini Tak Pengaruhi Harga Daging

Impor Sapi Australia Diyakini Tak Pengaruhi Harga Daging
Firman Soebagyo. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo meyakini bahwa gejolak kenaikan harga daging sapi menjelang lebaran Idul Fitri akan tetap terjadi meskipun 3.876 ekor sapi impor dari Australia telah berlabuh di Tanjung Priok pada Kamis (9/6).

Hal itu dikatakan Firman, mengingat sebagian besar sapi yang diimpor masih membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk proses penggemukan. Hanya sebagian kecil yang bisa langsung dipotong. 

"Yang saya dengar kalau tidak salah, sapi ini butuh waktu untuk penggemukan dua bulan. Kalau penggemukan dua bulan berarti lewat lebaran. Ya itu tidak solusi," kata Firman ditemui di gedung DPR Jakarta, Jumat (10/6). 

Belum lagi, kata politikus Golkar itu, masih harus dilihat lagi berapa besar kebutuhan daging sapi saat puasa dan lebaran. Kemudian, berapa jumlah sapi yang diimpor dan berapa yang siap dipotong.

Lantas apa solusi supaya pemerintah bisa mengintervensi kenaikan harga di pasaran? Menjawab hal ini, Firman mengatakan kalau pemerintah mau menekan harga di bawah Rp 80 ribu/kg, maka harus mendatangkan daging yang siap dikonsumsi.

"Harus mengimpor daging yang siap dikonsumsi, daging beku. Hanya persoalannya kultur masyarakat kita lebih senang daging yang fresh. Karena itu saya meyakini (gejolak harga) masih akan terjadi," pungkasnya.(fat/jpnn)


JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo meyakini bahwa gejolak kenaikan harga daging sapi menjelang lebaran Idul Fitri akan tetap terjadi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News