Indahnya Senandung Lonceng Gereja dan Azan Beriringan di Kampung Sawah

Indahnya Senandung Lonceng Gereja dan Azan Beriringan di Kampung Sawah
Tiga rumah ibadah simbol Segitiga Emas di Kampung Sawah, Bekasi Foto: Dika Rahardjo/JPNN

Indahnya Senandung Lonceng Gereja dan Azan Beriringan di Kampung Sawah

Pemuka agama Katolik Gereja St. Servatius, Romo Yohanes Wartaya SJ.

Umat Katolik asli Kampung Sawah juga terbiasa berkopiah saat ke gereja maupun kegiatan keagamaan lainnya.

“Dahulu saya beranggapan orang yang memakai peci itu pasti saudara kita muslim. Namun, sekarang saya mulai familiar melihat umat Katolik berpakaian ala Betawi termasuk memakai peci. Umat di sini suka disebut umat Katolik Betawi Kampung Sawah,” ujar Romo Yohanes.

Oleh karena itu, budaya Betawi pun mewarnai perayaan ibadah umat Katolik di Gereja St Servatius. Dalam beberapa kesempatan perayaan khusus, jemaat Gereja St. Servatius memakai pakaian tradisional dan mendekorasi tempat ibadah mereka seperti pesta-pesta warga Betawi.

“Gereja memang berada di tengah-tengah kemajemukan di Kampung Sawah ini. Satu dengan yang lain di sini saling menghargai dan memiliki semangat menjaga perbedaan dan menyatukan. Sama-sama mengingatkan kita adalah sesama manusia ciptaan Tuhan. Kami semua bersaudara dalam kemanusiaan,” sambung Romo Yohanes.

Romo yang bertugas di Gereja St. Servatius sejak empat tahun lalu itu mengaku sering diundang umat Islam setempat untuk menghadiri kegiatan di masjid, terutama saat Idulfitri dan Iduladha.

Tokoh muslim di Kampung Sawah, KH Rahmaddin Afif, mengatakan umat Islam setempat  sudah terbiasa hidup berdampingan dengan umat beragama lain.

Kampung Sawah sudah terkenal dengan kehidupan toleransi beragama sejak ratusan tahun lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News