Kontribusi Cukai HPTL Tunjukan Tren Peningkatan
Indef: Saatnya Mereka Dilibatkan Bahas Cukai
"500 -600 miliar," kata dia.
Adapun terkait potensi serapan tenaga kerja dari sektor ini, Sunaryo meyakini bahwa industri ini dapat menyerap tenaga kerja produktif cukup signifikan ke depannya.
"Untuk serapan tenaga kerja, HPTL cukup bagus karena menampung banyak tenaga kerja dalam berkreasi di sektor ini. Apalagi menjadi wajib pajak baru, tentu negara harus melihat ini," ujarnya.
Terakhir kata dia, tak dapat dipungkiri bahwa wabah Covid-19 sangat berefek terhadap sejumlah aspek termasuk aspek industri.
"Pandemik ini memukul dua aspek sekaligus. Aspek supply karena social distancing menjadikan pengusaha tak optimal produksi. Aspek demand karena konsumen lebih memilih kebutuhan pokok dari pada memberi barang sekunder bahkan tertier seperti barang kena cukai," tuntasnya.(fri/jpnn)
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri mengatakan keberadaan industri Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) mesti diperhatikan secara serius oleh pemerintah.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Pengiriman 13 Kg Ganja Lewat Jasa Ekspedisi Digagalkan Berkat Sinergitas Antarinstansi
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung
- Berkat Fasilitas dari Bea Cukai, Produk Tenun Asal Yogyakarta Tembus Pasar di 4 Negara Ini
- Bea Cukai Banten Sabet Penghargaan dari Redeco Petrolin Utama
- Usut Kasus Korupsi eks Petinggi Bea Cukai, KPK Periksa Perwira Lemdiklat Polri