Indeks Melorot, Bukan Saat Tepat untuk Membeli

Indeks Melorot, Bukan Saat Tepat untuk Membeli
Indeks Melorot, Bukan Saat Tepat untuk Membeli
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rapuh. Koreksi terus terjadi sehingga anjlok 86,576 poin (2,37 persen) ke level 3.571,738 dan Indeks LQ 45 turun 19,007 poin (2,90 persen) ke level 635,811 pada penutupan perdagangan kemarin. Aksi jual dan beli tidak berimbang.

Analis pasar modal, Leo Herlambang, mengatakan apa yang terlihat pada dua pekan belakangan ini menunjukkan bahwa indeks memang belum kuat. "Memang nggak kuat. Melihat model turun naiknya dua minggu terakhir ini menunjukkan market nggak begitu kuat," ujarnya, kemarin (16/12).

Pola perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) belakangan ini terlihat sama yaitu sempat naik tinggi kemudian jelang penutupan dipangkas lagi. "Itu ada indikasi ada orang yang mau buang (jual)," ucapnya.

Memang, kata Leo, market tidak keluar sepenuhnya tetapi secara selektif. Sebaliknya, aksi belinya pun juga sangat selektif. Market saat ini dinilai terlalu tinggi sehingga bukan merupakan saat yang tepat untuk membeli. "Apalagi ada statement dari salah satu investment manager yang mengelola dana terbesar mengatakan posisi indeks saat ini sulit ditebak. Bagi mereka yang investasi jangka pendek bisa merealisasikan keuntungannya. Bagi yang jangka panjang harus tunggu tiga sampai lima tahun ke depan," terangnya.

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rapuh. Koreksi terus terjadi sehingga anjlok 86,576 poin (2,37 persen) ke level 3.571,738 dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News