India Sudah Larang TikTok, Amerika dan Australia Masih Berencana, Bagaimana Indonesia?

India Sudah Larang TikTok, Amerika dan Australia Masih Berencana, Bagaimana Indonesia?
Australia sedang mempertimbangkan untuk membatasi lebih lanjut warga mereka yang kembali dari luar di masa pandemi ini. (ABC News: Patrick Williams)

Aplikasi TikTok menjadi aplikasi terpopuler di kalangan remaja belakangan ini. Tapi baru sekarang terasa dampak dari penggunaan TikTok yang memiliki hubungan kuat dengan Tiongkok.

Aplikasi berbagi video pendek diluncurkan oleh perusahaan yang berbasis di Beijing, Bytedance, pada tahun 2018.

TikTok menjadi salah satu generasi awal aplikasi asal Tiongkok yang sukses di luar negeri, dengan lebih dari 1,6 juta penggunanya ada di Australia.

Anggota parlemen Australia sebelumnya telah menyerukan pengawasan yang lebih besar terhadap TikTok terkait praktik pengumpulan data, karena terkait dengan kepemilikan Tiongkok.

Mengapa orang begitu khawatir tentang TikTok?

Data apa yang dikumpulkan TikTok?

India Sudah Larang TikTok, Amerika dan Australia Masih Berencana, Bagaimana Indonesia? Photo: TikTok telah dikhawatirkan oleh banyak negara karena kemungkinan data yang terkumpul diberikan ke Pemerintah Tiongkok. (Reuters: Dado Ruvic)

 

Seperti sejumlah aplikasi lainnya, TikTok mengumpulkan data penggunanya, termasuk detail informasi pribadi, data ponsel, kontak, dan lokasi Anda

"Seperti aplikasi lain, mereka memanen informasi tentang apa yang Anda suka dan tidak suka. Aplikasi ini akan mengambil data Anda. Tapi begitu pun Facebook, dan Instagram," kata Dr Belinda Barnet, dosen di Swinburne University, Melbourne.

Aplikasi TikTok menjadi aplikasi terpopuler di kalangan remaja belakangan ini. Tapi baru sekarang terasa dampak dari penggunaan TikTok yang memiliki hubungan kuat dengan Tiongkok

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News