India Tegang Pasca Bom

Tewaskan 45 Orang, 30 Tersangka Ditangkap

India Tegang Pasca Bom
Seorang warga Ahmedabad melintas di puing bekas ledakan bom. Foto: AFP
AHMEDABAD – Sehari pasca diguncang belasan ledakan, India masih diliputi ketegangan. Sedikitnya 45 warga sipil tewas dalam rangkaian ledakan yang terjadi selama dua hari di beberapa kota penting India tersebut. Meski demikian, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Manmohan Singh, yang sudah berhasil mengamankan 30 ”calon” tersangka, terus mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.

Sedikitnya 16 ledakan terjadi di Kota Ahmedabad yang berada di kawasan timur India. Selain menewaskan tidak kurang dari 45 orang, bom dengan berbagai skala ledakan itu mengakibatkan lebih dari 160 orang terluka. Pasalnya, rangkaian ledakan itu terjadi di titik-titik keramaian. Bukan hanya rumah sakit yang kewalahan merawat para korban, namun juga pasar dan halte-halte bus. Minggu (27/7), tim gegana berhasil menjinakkan tiga bom lagi di Ahmedabad, setelah sehari sebelumnya menjinakkan satu di Bangalore.

Bersamaan dengan dilirisnya berita penangkapan sekitar 30 orang yang diduga kuat terlibat dalam serangan tersebut, stasiun TV India melaporkan adanya pengakuan dari pelaku ledakan. Pesan yang dikirim lewat email itu diterima sejumlah stasiun TV India beberapa menit sebelum belasan bom meledak. Kelompok yang menamakan dirinya Indian Mujahedeen itu mengaku bertanggung jawab atas sedikitnya sebelas ledakan maut di Ahmedabad. Namun, mereka sama sekali tidak menyinggung tujuh ledakan di Bangalore.

”Atas nama Allah, Indian Mujahedeen melancarkan serangan lagi! Lakukanlah apa yang masih bisa Anda lakukan, dalam waktu lima menit, Anda akan merasakan teror kematian!” ingat kelompok itu lewat email Sabtu (26/7). Dalam judul peringatan tersebut tertera kalimat balas dendam Gujarat, mengacu pada kekacauan yang menewaskan 1.000 orang di Ahmedabad (ibu kota Gujarat) pada 2002. Sebagian besar korban yang tewas saat itu adalah kelompok muslim India. 

Tidak lama setelah serangkaian ledakan di Ahmedabad, pihak berwajib melakukan razia di rumah-rumah penduduk. Bukan hanya Bangalore dan Ahmedabad yang menjadi pusat razia, tapi juga Kota Mumbai. Sebab, dari kota yang menjadi pusat bisnis India tersebut lah email Indian Mujahedeen diduga dikirimkan. Kemarin (28/7), pengamanan di tiga kota tersebut juga dilipatgandakan.

”Melalui pesan ini, saya menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Saya juga mengimbau seluruh warga Ahmedabad untuk tetap tenang dan menjaga persatuan,” seru Presiden India Pratibha Patil. Imbauan supaya tetap menjunjung persatuan juga disampaikan Menteri Dalam Negeri Shivraj Patil dan Pimpinan Komunitas Hindu Narendra Modi. Sebab, latar belakang masyarakat Ahmedabad cukup beragam.

Berdasar penyelidikan sementara, polisi India menyatakan bahwa seluruh bom yang meledak dalam serangan dua hari itu dilengkapi dengan timer. Rata-rata, bom-bom tersebut diatur untuk meledak dalam jangka waktu 36 menit. Seiring berjalannya investigasi, Kepala Polisi Kota Surat R.M.S. Brar melaporkan penemuan sebuah mobil dengan detonator di wilayahnya. Sekitar 255 kilometer sebelah selatan Ahmedabad. ”Kami juga menemukan cairan yang diduga kuat amonium nitrat di dalam mobil tersebut,” ujarnya. (AP/AFP/Rtr/hep)
Berita Selanjutnya:
Kamboja Minta Dukungan PBB

AHMEDABAD – Sehari pasca diguncang belasan ledakan, India masih diliputi ketegangan. Sedikitnya 45 warga sipil tewas dalam rangkaian ledakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News