Indonesia Berusaha Bertahan di Tengah Perang Kurs
Jumat, 19 November 2010 – 04:14 WIB

Indonesia Berusaha Bertahan di Tengah Perang Kurs
"Sebenarnya AS telah mengusulkan suatu solusi namun belum mendapatkan respon sepenuhnya terutama dari China. Maka nanti pembahasan ini (currency wars) akan dibawa ke pertemuan berikutnya tahun 2011 tanpa harus membuat time frame. Itu jalan tengahnya yang kaku," kata Hatta.
Baca Juga:
Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pertemuan G-20 yang juga diikuti Indonesia hanya menghasilkan sebuah keputusan, yakni membentuk sebuah working group guna menyusun suatu regulasi framework yang baru. "Nantinya working group ini akan melakukan kajian atas posisi keuangan dari semua negara-negara maju maupun berkembang untuk menjawab masalah global yang unbalaced yang menjadi penyebab," kata Agus.
Meski tidak signifikan menghentikan currency wars, namun Agus mengatakan kesepakatan membentuk working group tersebut sudah merupakan langkah maju dari negara-negara yang mengalami surplus ataupun defisit secara ekonomi.
"Hasil kerja working group ini diharapkan sebelum 2011 sudah selesai dan sebelum Juni 2011 sudah bisa dilakukan alporan dini. Selain itu juga disepakati perihal perbaikan capital, likuiditas untuk industri keuanga dan komitmen untuk meningkatkan pertumbuhan secara lebih strong (kuat), sustanable (berkesinambungan) dan balanced (seimbang)," jelas Agus.(afz/jpnn)
JAKARTA — Pertemuan negara-negara yang berpengaruh secara ekonomi (G-20) di Korea Selatan beberapa waktu lalu tidak menghasilkan keputusan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025 Lima Tahun Beruntun
- Luncurkan Green Movement, Pertamina NRE Teguhkan Komitmen Terhadap Keberlanjutan
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda
- RM Pagi Sore Ekspansi ke Surabaya, Fokus Kembangkan Cabang Sendiri
- Perluas Layanan, KAI Logistik hadirkan 43 Service Point Baru