Indonesia Bisa Jadi Mediator di DK PBB
jpnn.com, JAKARTA - Masuknya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau DK PBB, dinilai menjadi momentum penting di tengah memanasnya suhu politik global.
Anggota Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan momentum ini paling baik bagi Indonesia bisa ikut berperan menjaga keamanan dan ketertiban dunia.
"Posisinya sangat penting. Indonesia bisa menjadi mediator dalam banyak isu keamanan dunia seperti misalnya di Timur Tengah, semenanjung Korea, antara Blok Barat dan Timur," ucap wakil ketua fraksi Golkar ini.
Hal itu dikarenakan Indonesia bukan bagian dari negara-negara yang berkonflik. Sehingga dapat sepenuhnya menjalankan peran mediasi secara klir.
"Yang kedua tentu tidak lepas dari posisi Indonesia sebagai negara besar sehingga masukannya akan didengarkan oleh banyak negara," pungkas mantan wartawan ini. (fat/jpnn)
Dengan status sebagai DK PBB, Indonesia bisa menjadi mediator dalam banyak isu keamanan dunia seperti misalnya di Timur Tengah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Gudang Amunisi Meledak, Pimpinan Komisi I Minta TNI AD Melakukan Ini
- DK PBB Terbelah, Korea Utara Berpotensi Terbebas dari Sanksi
- Fraksi PKS: Resolusi Gencatan Senjata DK PBB Harus Bisa Usir Israel dari Gaza
- Real Count KPU: Lihat Suara Ruhut Sitompul, Romo Syafii hingga Sri Mulyani di Sumut
- Wapres Sebut Aksi Walk Out Menlu Retno Menegaskan Sikap RI Mendukung Palestina
- Meutya Hafid Sebut Data Pertahanan Indonesia Tak Bisa Sembarangan Dibuka