Indonesia Bisa Jadi Negara dengan Angka Inflasi Pangan Terendah di Dunia

Indonesia Bisa Jadi Negara dengan Angka Inflasi Pangan Terendah di Dunia
Mentan Amran bersama petani. Foto: Humas Kementan

Rendahnya angka inflasi pangan, menurut Amran akan berkontribusi pada rendahnya angka inflasi umum, dan pertumbuhan perekonomian Indonesia. "Ini (pangan) posisi nomor satu menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia dan inflasi," kata Amran.

Rapor Bagus dari BPS

Selama empat tahun terakhir, khususnya pada rentang waktu 2014 hingga 2017, sektor pertanian Indonesia memang mengalami penurunan inflasi cukup signifikan. Seperti yang kerap disampaikan Mentan Amran dalam berbagai kesempatan, bahwa capaian penurunan inflasi mencapai angka 1,26 persen pada 2017 lalu. Menurutnya, angka tersebut merupakan capaian 'pertama' dalam sejarah kementerian yang dipimpinnya.

"Ini menarik, prestasi mungkin pertama dalam sejarah republik ini, inflasi bahan makanan, kami (sejak) serah terima jabatan (angka inflasi dari) 10 persen (turun) menjadi 1 persen," ujar Amran.

Selain laporan FAO, penurunan itu juga teramati dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS). Bahwa pada 2014 lalu angka inflasi mencapai 10,57 persen. Kemudian mengalami penurunan sebanyak 88 persen hingga menyentuh angka 1,26 persen pada 2017. Bagi Amran ini capaian ini semacam “rapor bagus” dari BPS. "Inilah rohnya pertanian, inilah rapornya pertanian, selesai," jelas Amran

Sambil terus berpacu untuk mempertahankan dan memperbaiki angka inflasi pangan, Kementan melakukan penyempurnaan dalam program kerjanya di bidang Regulasi serta Penataan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Manajemen.(jpnn)


Indonesia telah menjadi negara yang mencapai penurunan angka inflasi bahan makanan tertinggi di dunia, melampaui negara maju seperti Jerman, Kanada, Belanda serta Jepang.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News