Indonesia Bisa Terancam Sanksi

Indonesia Bisa Terancam Sanksi
MEMBLUDAK - Beberapa calon penonton yang sudah mendapatkan tiket, tampak susah keluar karena padatnya antrian di Stadion GBK, Jakarta, Jumat (17/12), jelang laga semifinal kedua antara Indonesia versus Filipina. Foto: Charlie Lopulua/Indopos.
Sementara itu, kehebohan suporter yang memadati SUGBK lengkap dengan segala atribut dan bunyi-bunyian seperti terompet, tenyata juga memberikan sisi negatif kepada pemain di tengah lapangan. Menurut penjaga gawang Markus Haris Maulana, kebisingan penonton yang memberikan semangat kepada tim, membuat pemain sulit berkomunikasi dengan pemain lainnya. Sebab, teriakan pemain tenggelam oleh bunyi-bunyian suporter.

Markus mengaku, blunder-nya di menit ke-75 yang menyebabkan gawangnya nyaris bobol, adalah juga karena teriakannya agar pemain belakang melepas bola untuk dia tangkap, tidak bisa terdengar. Beruntung, bola yang meluncur ke gawang itu, masih bisa disundul oleh Zulkifli Syukur keluar lapangan.

"Suasananya mirip dengan pertandingan di Piala Dunia Afrika lalu. Akibatnya, komunikasi kita di lapangan jadi terganggu," ujar Markus kepada wartawan, di Lapangan C Senayan, kemarin sore. "Untuk mengatasi persoalan itu, kami harus lebih berkonsentrasi lagi sepanjang laga," lanjutnya.

Terlepas dari itu, menghadapi partai semifinal kedua besok malam, Markus mengungkapkan jika dia dan rekan-rekannya sudah mengetahui gaya main Filipina. "Sekarang pemain belakang kita sudah terbiasa dengan permainan bola-bola atas Filipina. Saya yakin, kami bisa mengatasinya," tegas kiper Persib Bandung ini. (ali/ito/jpnn)

JAKARTA - Indonesia terancam tidak bisa menggelar laga kandang jika lolos ke babak final. Itu terkait dengan banyaknya penonton yang membunyikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News