Indonesia dan ASEAN Desak Kerjasama Internasional untuk Akhiri Konflik

Indonesia dan ASEAN Desak Kerjasama Internasional untuk Akhiri Konflik
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangiley (kedua dari kanan depan) dan Sekjen ASEAN Le Luong Minh yang memimpin delegasi ASEAN dalam WHS di Istanbul Turki. FOTO: Suhendro Boroma/jpnn.com

Di samping kemajuan-kemajuan itu, ASEAN juga menghadapi tantangan bencana alam dan konflik. "50 persen bencana di dunia terjadi di kawasan ASEAN," ungkapnya. 

Semua itu merupakan potensi bencana  kemanusian dan menggangu, bahkan bisa  menghancurkan ekonomi. "ASEAN perlu memperkuat kerjasama kawasan untuk    mengantisipasi kejadian tak terduga dan turut mewarnani solusi kemanusian global," katanya.

WHS digagas oleh Sekjen PBB Ban Ki Moon dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menyusul krisis kemanusiaan terjadi berbagai belahan dunia. Dua penyebab utama krisis kemanusiaan saat ini, perang/konflik dan bencana alam. 

Konflik di Timur Tengah dan Afrika Utara telah mengakibatkan 20 juta mengungsi dan 2 juta mencari suaka.

"Inilah forum dunia pertama sejak 70 tahun PBB berdiri untuk melakukan perubahan fundamental  penanganan  krisis kemanusiaan akibat konflik, perang dan bencana alam," tulis laporan Sekretariat PBB pada laman WHS.

WHS akan membahas tujuh agenda utama. Mencakup pencegahan dan penyelesaian konflik, kepatuhan terhadap aturan perang, penanganan menyeluruh, jaminan dan perlindungan anak-anak dan perempuan, respon terhadap bencana dan perubahan iklim, kerjasama untuk memenuhi kebutuhan korban, dan kerjasama pendanaan internasional, nasional dan lokal untuk menangani korban konfik dan bencana alam.

Dijadwalkan WHS dihadiri  lebih dari 10 kepala negara/kepala pemeritahan, delegasi lebih dari 100 negara, swasta, LSM dan lembaga-lembaga terkait. WHS akan dibuka Sekjen PBB Ban Ki Moon di Istanbul Convention Center  (ICC), pagi ini (23/5). (*)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News