Indonesia dan Australia Janjikan Kesepakatan Pertahanan yang Baru, Meski Masih Ada Ketegangan AUKUS

"Ini bukan kemampuan baru secara global, tetapi kemampuan baru bagi Australia.”
Dia juga menekankan lagi bahwa Australia adalah pendukung kuat NPT dan tidak berniat memperoleh senjata nuklir.
Sama-sama mengecam invasi Rusia ke Ukraina
Pernyataan bersama itu juga mencakup kecaman keras atas invasi Rusia di Ukraina, termasuk bahasa yang lebih tajam dari yang biasanya digunakan Indonesia dalam masalah ini.
Keempat Menteri "menyesalkan dengan sangat keras agresi Federasi Rusia terhadap Ukraina" dan "menuntut penarikan penuh dan tanpa syarat Federasi Rusia dari wilayah Ukraina".
"Para Menteri juga mengecam perang yang berkepanjangan dan menekankan ini menyebabkan penderitaan warga yang luar biasa dan memperburuk kerapuhan yang ada dalam ekonomi global, menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan," demikian pernyataan tersebut.
Tetapi bahasa yang digunakan untuk kasus di Myanmar lebih terukur, para menteri hanya meminta junta militer untuk "dengan cepat dan sepenuhnya mengimplementasikan Konsensus Lima Poin ASEAN", sambil menuntut "penghentian segera kekerasan" dan "penciptaan ruang untuk dialog yang bermakna untuk memungkinkan proses demokrasi untuk dilanjutkan".
Menlu Retno dan Menhan Prabowo sebelumnya mendorong kawasan untuk mengambil sikap yang lebih kuat terhadap Myanmar. Tapi kini mengambil pendekatan yang lebih hati-hati sejak Indonesia duduk di kursi Ketua ASEAN, sambil mempertimbangkan cara terbaik mengoordinasikan tanggapan bersama di kawasan terhadap krisis menjelang "pemilu" yang dijanjikan oleh junta akan digelar akhir tahun ini.
Laporan tambahan Erwin Renaldi
Indonesia dan Australia berjanji untuk membuat kesepakatan baru di bidang pertahanan yang sifatnya mengikat di bawah hukum internasional
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas