Indonesia dan Australia Janjikan Kesepakatan Pertahanan yang Baru, Meski Masih Ada Ketegangan AUKUS

Indonesia dan Australia telah menyepakati perjanjian kerja sama pertahanan yang baru, meski masih ada ketegangan terkait keputusan Pemerintah Australia untuk mengakuisisi kapal selam bertenaga nuklir.
Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, dan Menhan Prabowo Subianto membuat pengumuman sore ini, setelah keduanya bertemu di Canberra.
Dalam pernyataan bersama, kedua menteri mengatakan mereka telah menginstruksikan para pejabat agar memulai negosiasi untuk "meningkatkan" pakta kerja sama pertahanan yang ada di antara kedua negara menjadi "kesepakatan yang mengikat berdasarkan hukum internasional."
Mereka mengatakan perjanjian baru itu akan "meningkatkan kerja sama pertahanan di antara kedua negara yang kuat dengan mendukung peningkatan dialog, memperkuat operasi internal, dan meningkatkan pengaturan praktis".
Pernyataan tersebut juga menyebut anggota militer Indonesia dan Australia di masa depan dapat diberikan akses ke sejumlah latihan secara timbal balik, serta diberikan akses yang lebih mudah untuk melakukan kegiatan militer bersama.
Kedua Menteri Pertahanan menyebut pengumuman hari ini sebagai “pesan penting dari komitmen bersama kami untuk kawasan yang menganut sentralitas ASEAN dan tujuan serta prinsip Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik, di mana kedaulatan dihormati.”
Pengumuman tersebut menandakan Indonesia tetap berkeinginan untuk terus membangun hubungan kepolisian, intelijen dan militer yang lebih dalam dengan Australia, meski hubungan bilateral dua negara pernah teruji dengan rencana kapal selam nuklir Australia.
Indonesia menanggapi rencana Australia tersebut dengan keras, saat tidak diberitahu apa-apa menjelang pengumuman AUKUS pada tahun 2021, dan telah berulang kali mengemukakan kekhawatiran jika kapal selam nuklir Australia, Inggris, dan Amerika Serikat dapat mengganggu ketenangan di kawasan.
Indonesia dan Australia berjanji untuk membuat kesepakatan baru di bidang pertahanan yang sifatnya mengikat di bawah hukum internasional
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya