Indonesia Dukung FAO Wujudkan Ketahanan Pangan Asia Tenggara

Indonesia Dukung FAO Wujudkan Ketahanan Pangan Asia Tenggara
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Kementan

Terobosan penting yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementan adalah refokusing anggaran. Alokasi anggaran untuk sarana dan prasana pertanian ditambah secara signifikan.

Amran mengungkapkan pada tahun 2014, alokasi anggaran sarana dan prasarana pertanian hanya 35 persen. Tapi porsinya meningkat tajam pada tahun 2018 menjadi 85 persen.

“Kami percaya bukan nilai anggarannya yang berpengaruh terhadap pembangunan sektor pertanian. Hal yang paling penting justru terletak pada bagaimana kita mengelola anggaran tersebut,” ungkap Amran.

Penambahan pos anggaran sarana dan prasarana pertanian telah berdampak pada meningkatnya bantuan yang diberikan pemerintah kepada petani. Tercatat, bantuan alat dan mesin pertanian meningkat 1.281 persen persen per tahun.

Selain itu, pemerintah juga telah memfasilitasi perbaikan jaringan irigasi serta meningkatkan bantuan pupuk dan benih.

“Program yang telah dijalankan pemerintah turut berkontribusi terhadap indeks pertanaman. Petani yang biasanya hanya sekali tanam, sekarang sudah menanam dua kali dalam setahun. Kami saat ini sedang mengejar pola tanam tiga kali setahun,” jelas Amran.

Sementara itu, Asisten Direktur Jenderal FAO Kundhavi Kadiresan mengapresiasi berbagai program dan capaian pembangunan pertanian era pemerintahan Jokowi-JK dalam mewujudkan ketahanan pangan dan ketahanan gizi tersebut. Hal ini sejalan dengan upaya mengatasi kerawanan pangan dan kekurangan gizi.

Di Asia Tenggara, sambung Kundhavi, sebagian besar lahan pertanian dimiliki petani kecil yang memiliki lahan kurang dari lima hektar. Di Indonesia, bahkan lebih kecil lagi, sebagian besar petani mengolah lahan kurang dari satu hektar.

Pemerintah Indonesia siap mendukung upaya Food and Agricultural Organization (FAO) atau Badan Pangan Dunia dalam mewujudkan ketahanan pangan dan gizi, serta kesejahteraan masyarakat Asia Tenggara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News