Indonesia Favorit Investor, Dana Asing Masuk Rp 105 Triliun

Nilai itu lebih tinggi dibandingkan capital inflow pada periode yang sama 2016 sebesar Rp 65 triliun.
Dana yang masuk ke pasar modal Indonesia juga cukup tinggi. Sejak awal tahun, jumlahnya mencapai Rp 26,4 triliun. Sedangkan dana yang masuk ke instrumen surat utang sekitar Rp 71 triliun.
Besarnya aliran dana masuk tersebut menunjukkan perekonomian dunia sedang tumbuh. Indonesia juga dinilai punya fundamental perekonomian yang kuat, meski belum memperoleh perbaikan outlook rating dari lembaga pemeringkatan Standard & Poor’s (S&P).
Karena itu, BI kemarin memutuskan mempertahankan BI 7-days reverse repo rate (BI-7drrr) di level 4,75 persen. Sedangkan deposit facility empat persen serta lending facility 5,5 persen.
Analis senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai, perbankan dan pelaku pasar sudah memprediksi BI mempertahankan suku bunga acuan.
Hal itu terlihat dari pergerakan kinerja saham emiten perbankan yang bergerak variatif dan tidak mencerminkan kekhawatiran tertentu pada penentuan suku bunga acuan.
Proyeksi BI tentang rencana kenaikan suku bunga FFR juga diyakini membuat pasar lebih rasional dengan tidak merespons secara berlebihan.
’’Karena yang utama bagi pasar adalah kepastian dan antisipasi,” terangnya.
Bank Indonesia (BI) memprediksi bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) menaikkan suku bunga acuan tiga kali pada tahun ini.
- Investasi Jateng di Triwulan I-2025 Capai Rp 21 Triliun
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah